
Masyarakat masih begitu terasi
ng dengan sebutan "kriya atau kriya kayu", tapi dalam lingkup akademis istilah tersebut rasanya sudah tidak asing lagi. Tapi baiklah saya menyebut semua karya yang berkaitan dengan ukiran kayu (berkaitan dengan keahlian tangan atau yang berwujud dua dimensi) yang sering saya temui dalam masyarakat sebagai karya kriya..dan berbicara tentang karya yang saya temui itu juga tidak kalah dengan seabrek persoalannya, berikut akan ditampilkan peta persoalannya:

*Pertama, Bila ditinjau dari mutu bahan, kriya pada mulanya masih tergantung kepada alam dengan mengandalkan kayu, rotan, tanah liat, kini harus tergeser dengan kehadiran atau produk pabrikan yang lebih elitis sifatnya, seperti munculnya bahan-bahan industri rumah tangga yang digantikan dengan produk-produk plastik, gelas, fiber, serta logam yang lebih terunggulkan dalam memenuhi keinginan setiap konsumen.
*Kedua, Hasil-hasil kriya masih dipegang oleh industri menengah kebawah yang mengandalkan *mesin-mesin sederhana yang sedikitnya tergeser oleh industri besar yang mengandalkan mesin-mesin berat yang penciptaannya telah didesain sedemikian rupa sehingga menghasilkan barang jadi yang lebih bermutu dan berkualitas.
*Ketiga, Faktor "Desain Produk" yang masih dipegang oleh para desainer asing dan bukan merupakan desain lokal yang berbasis pada unsur kebangsaan yang berbhineka.